القراءة إحدى فنون اللغة التي لا يتس

القراءة إحدى فنون اللغة التي لا يتسنى للإنسان أن يتواصل مع غيره بدونها، إذ هي من أكثر مهارات اللغة توظيفا وتحقيقا للاتصال، وليست القراءة – كما يظنها باديّ الرأي – مجرد تعرف على الرموز اللغوية المكتوبة والنطق بها، وانما التطورات التي طرأت على مفهوم القراءة تؤكد أننا لا نحفل فيها – فقط- بالنواحي الفسيلوجية مثل حركات العين وأعضاء النطق، إذ المفهوم الحقيقي المتطور في ضوء البعد الزمني يقودنا إلى القول بأن القراءة" عملية عقلية تشمل تفسير الرموز التي يتلقاها القارئ عن طريق عينيه، وتتطلب هذه العلمية فهم المعاني، كما أنها تتطلب الربط بين الخبرة الشخصية والمعاني وتوظيف تلك المعاني في حل المشكلات التي تعرض للإنسان.

Results (Indonesian) 1:

Hanya membaca salah satu seni bahasa yang tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain, seperti kemampuan bahasa lebih fungsional untuk berkomunikasi, tidak membaca, sesederhana view PADI-tahu simbol-simbol yang tertulis bahasa dan pengucapan, tetapi perkembangan dalam konsep membaca menegaskan bahwa kita adalah tidak dimana kita berkumpul hanya-alfsilogih aspek seperti gerakan mata, anggota pengucapan, karena konsep benar berkembang dalam dimensi waktu membawa kita untuk mengatakan bahwa membaca "proses mental termasuk menafsirkan simbol-simbol yang menerima pembaca melalui matanya, Ini memerlukan pemahaman ilmiah makna, karena memerlukan hubungan antara pengalaman pribadi dan makna dan mempekerjakan makna-makna dalam memecahkan masalah yang dapat membahayakan manusia.

Results (Indonesian) 2:

Membaca bahasa yang tidak mungkin bagi seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain tanpa itu, itu adalah salah satu keterampilan bahasa yang lebih majikan utama berakhir untuk terhubung ke, dan tidak membaca - dan berpikir bahwa pendapat Paddy - hanya tahu simbol bahasa tertulis dan diucapkan, tetapi perkembangan konsep membaca menegaskan bahwa kita Arts Tidak ada Nhvl mana - aspek hanya-Alvesalogih seperti gerakan mata dan anggota pengucapan, sebagai konsep yang benar dikembangkan dalam terang dimensi waktu membawa kita untuk mengatakan bahwa membaca "proses mental yang melibatkan interpretasi simbol yang diterima oleh pembaca melalui matanya, dan memerlukan pemahaman ilmiah dari makna, karena mereka memerlukan konektivitas antara pengalaman pribadi dan makna dan mempekerjakan mereka makna dalam memecahkan masalah yang dia adalah seorang manusia.