فينبغي للخطيب أن يكون ذا سيرة سديدة

فينبغي للخطيب أن يكون ذا سيرة سديدة وطريقة حميدة، غير متهافت على الدنيا ومراتبها، صابراً على آفاتها ونوائبها، مراقباً لله سبحانه في سره وجهره، راضياً عنه في عُسره ويُسره، مغتنماً نشاطه، مهتماً بتقصيره وجبره، محافظاً على العمل بما أمر به في نفسه وخاصته، مُحباً لأهل الله تعالى، مبغضاً لأهل مخالفته، حذراً من زخارف الدنيا وزينتها، غير مُلته بعبيدها وشهوتها، كارهاً لرفعتها وشهرتها، قائماً بفرائض الله وحدوده، قاعداً عن محاذره ومحدوده، مقبلاً على الله معرضاً عما سواه، لا تأخذه في الله لومة لائم، ولا قعدة قاعد، ولا قومة قائم"1.

Results (Indonesian) 1:

pengkhotbah harus biografi suara cara jinak, adalah Mthavt di dunia dan Mratbha, pasien tentang hama dan Noaibha, pengamat kepada Allah SWT secara rahasia dan ia berbicara, puas dengan dia dalam kesulitan dan senang, aktivitas Mgtinma, tertarik Ptgosairh dan Gabra, menjaga pekerjaan sebagai sesuatu yang dalam dirinya sendiri dan sendiri , penuh kasih kepada umat Allah, tidak menyukai orang-orang dari pelanggaran, waspada terhadap perangkap dunia ini dan perhiasan, itu adalah Mmelth Babidha dan keinginan mereka, menolak untuk mengajukan dan ketenaran, berdasarkan Pferaid Allah dan perbatasannya, duduk untuk Mhadhirh dan terbatas, datang kepada Allah terkena apa lagi, tidak mengambil pada Tuhan untuk menyalahkan, tidak basofil duduk, dan nya orang-berbasis "1.

Results (Indonesian) 2:

Tunangan harus memiliki biografi yang baik dan cara yang jinak, tidak sembrono di dunia dan jajaran, sabar pada penyakit dan kejahatan, mengawasi Allah dalam rahasia dan kebodohan, puas dengan dia dalam keluarganya dan keluarganya, dan mengurus aktivitasnya, tertarik pada pemendekan dan memaksa, mempertahankan pekerjaan dari apa yang dia memerintahkan dalam dirinya sendiri, jatuh cinta dengan umat Allah. Yang Mahakuasa, yang mendesak rakyat akan pelanggarannya, waspada terhadap dekorasi dan dekorasi dunia, tidak disengkeakan oleh para budak dan hawa nafsu, tidak menggodanya kebangkitan dan ketenarannya, berdasarkan kehendak dan batas Allah, berdasarkan peringatan dan keterbatasan-nya, menerima Allah yang terpapar pada apa yang lain, jangan membawanya kepada Allah untuk disalahkan karena disalahkan, tidak ada dasar, dan tidak ada orang yang berdiri. "