2. الوقار والرزانة:وذلك بالإمساك عن

2. الوقار والرزانة:وذلك بالإمساك عن فضول الكلام، وكثرة الإشارة والحركة فيما يستغني عن الحركة فيه، والتحفظ من التبذل بالهزل القبيح، وضبط اللسان من الفحش وذكر الخنا والقبيح، والمزاح السخيف، فلا كرامة لمبتذل، ولا عظمة لمن يسرف في المزاح ويفحش فيه، وينبغي له الترفع عن الجلوس في الأسواق وقوارع الطرق من غير ضرورة؛ فإن الإكثار من ذلك مخل بكرامته، وفي الجملة ينبغي له التحلي بالسكينة والوقار في جميع أحواله وفي مشيته وكلامه، فهو من أسباب اكتساب الهيبة والإجلال عند الناس وأدعى للانتفاع به، ولكن يجب الحذر من الخلط بين الوقار والرزانة، وبين الكبر والعجب بالنفس والترفع عن الخلق؛ فليس مقصود كلامنا أن يصبح الخطيب شخصاً منبوذاً في مملكة موهومة لا يألف ولا يؤلف، ولا يجرؤ أحد على مخاطبته والحديث إليه.

Results (Indonesian) 1:

2. martabat dan ketenangan:
jadi sembelit rasa ingin tahu pembicaraan, sering referensi dan gerakan sambil melepaskan gerakan di atas, dan yang reservasi sebelum orang bebas para hiburan, menyesuaikan dengan cabul dan pergaulan laki-laki dan jelek, bercanda, bukan dengan martabat dari vulgar, dan yang kebesaran dari orang-orang yang pesta pora di bercanda dan Evhac, itu harus naik di atas duduk di pasar dan jalan Qguara tidak perlu; propagasi itu di pertentangan dari martabat, dan di dalam kalimat harus menentang ketenangan dan martabat di semua perbuat dari dan di jalan dan kata-katanya, dia adalah alasan untuk memperoleh dari prestise dan menghormati kompilasi bingung dengan martabat dan tenang, dan antara kesombongan dan bertanya-tanya

Results (Indonesian) 2:

2. martabat dan perkumpulan:
Dengan menahan diri dari rasa ingin tahu pidato, dan sering referensi dan gerakan dalam apa yang penyaluran dengan gerakan di dalamnya, dan reservasi membuat humor jelek, dan menyesuaikan lidah kecabulan dan menyebutkan kecurangan dan jelek, dan banter konyol, tidak ada martabat untuk klise, dan tidak ada kebesaran bagi mereka yang bocor di lelucon dan kecabulan di dalamnya, dan harus bangkit di atas tempat duduk di pasar dan desa Metode yang tidak perlu; Perkataan kita tidak dimaksudkan untuk menjadi terbuang dalam Kerajaan delusi yang tidak akrab atau tersusun, dan tidak ada yang berani untuk berbicara dengannya dan berbicara dengannya.